Rabu, 30 April 2014

Apa jodoh itu selalu identik dengan pernikahan?
Kalau mereka tidak menikah, berarti mereka tidak berjodoh?
Kalau mereka sudah menikah, berarti mereka berjodoh ?
Gitu?

Selasa, 12 November 2013

Opini Penegakan Hukum di Indonesia

Saat ini, kita telah merasakan pemerintahan Indonesia yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhyono selama hampir dua periode. Pada 9 April 2014 nanti, kita akan kembali memilih presiden dan wakil presiden yang baru untuk negara tercinta ini. Apa saja hal-hal yang patut kita cermati dari penegakan hukum selama dua periode terakhir ini? Berikut opini-opini mengenai penegakan hukum di Indonesia.
            Yang paling menonjol di negara ini, masih terdapat ketidak adilan hukum antara masyarakat yang memiliki banyak harta dan miskin harta. Sudah terlalu banyak koruptor-koruptor yang difasilitasi mewah di negeri ini. Contohnya saja, pada kasus Gayus Tambunan pada tanggal 31 Maret 2010 terkait kasus markus pajak RP 28 Miliar. Beliau yang hanya pegawai golongan 3 A di kantor pajak mampu mempunyai rumah dan mobil mewah serta bentuk kekayaan lainnya. Kemudian, saat beliau telah menjadi tahanan, ia bisa berlibur ke luar negeri dengan memalsukan visanya dan menonton pertandingan olahraga di Bali. Hal itu sungguh menunjukan tentang buruknya penegakan hukum di Indonesia.
            Bagi orang-orang kaya seperti Gayus adalah hal yang sangat mudah untuk membeli hukum di negeri ini. Berbeda dengan kasus nenek Minah berusia 55 tahun yang terjadi pertengahan agustus 2009. Nenek Minah warga desa Darmakraden, Kecamatan Ajibarang,Kabupaten Banyumas,Jawa Tengah harus dihadapkan ke Pengadilan Negeri Purrwokerto,Kabupaten Banyumas,dengan tuduhan mencuri buah kakao (coklat) milik perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4.
Nenek minah mengaku telah memetik tiga buah kakao dari perkebunan tersebut. Maksudnya untuk bibit di kebunnya yang kecil dan memang ditanami kakao. Tapi perbuatannya dipergoki mandor perkebunan. Dia minta maaf sambil mengembalikan ketiga kakao itu kepada sang mandor. Tapi rupanya tiada maaf bagi nenek minah,karena sang mandor melapor ke atasan dan diteruskan ke polisi. Di proses,lantas ke Kejaksaan,dan berakhir di Pengadilan Negeri Purwokerto. Nenek Minah dijatuhi hukuman percobaan 1 bulan 15 hari. Dia memang tidak perlu dipenjara,tapi jangan sampai melakukan tindak pidana. Dan sebelumnnya pun dia sudah menjalani tahanan rumah sekjak 13 Oktober sampai 1 November 2009.
            Terlihat perbedaan dalam penanganan kedua kasus tersebut. Pada kasus Gayus, aparat hukum dengan mudah melepaskan Gayus pergi berlibur ke luar negeri sedangkan pada kasus nenek Minah, aparat hukum sama sekali tidak mau menenggang dan mengurangi tuntutan hukuman kepadanya. Kenapa aparat hukum berlaku demikian ? Apa lagi alasannya kalau bukan disuap. Sepertinya, upaya suap menyuap dalam peringanan kasus hukum masih mendarah daging pada beberapa pihak di negeri ini.
Tidak hanya Gayus, tetapi Nazarudin, anggota DPR seperti Angelina Sondakh, bahkan menteri olahraga, Andi Malaranggeng pun ikut serta menambah daftar koruptor di negeri ini terkait kasus hambalang dan wisma atlet. Saya, sebagai anak muda bangsa, merasa bahwa hal ini memberikan contoh buruk kepada saya dan masyarakat lainnya. Bagaimana tidak? Pihak yang kita percayakan untuk membangun negeri ini, malah menjatuhkan harga diri mereka sendiri. Hanya untuk memuaskan nafsu pribadinya.  Mereka enggan bertoleransi dengan dengan masyarakat. Padahal masih banyak masyarakat yang tidak mampu membeli kebutuhan pokok apalagi kebutuhan sekunder.

Di NTT, 1 dari 5 balita meninggal akibat diare. Mereka mengidap penyakit tersebut karena kurangnya ketersediaan air bersih. Apakah hal itu tidak cukup utuk menyadarkan hati pejabat – pejabat yang korupsi? Seharusnya, mereka bisa bersikap adil. Mereka seharusnya memakai uang negara tersebut untuk menyejahterakan masyarakatnya, seperti di NTT itu.  Kemudian, hendaklah mereka menanamkan sifat jujur kepada diri mereka masing-masing. Dengan adanya sikap adil dan jujur, semoga penegakan hukum di Indonesia dapat berjalan dengan semestinya. Tidak ada lagi masyarakat yang didzalimi akibat ulah nakal tersebut, yang selama ini ramai berkoar di televisi. 

Sabtu, 09 November 2013

Afgan - Sabar

"Nad, kamu harus liat video klip ini!" @elsasayange (9 November 2013 di NF Tan Malaka)

"Kenapa Harus Kupu-Kupu?"

"Karena kupu-kupu bisa terbang dari satu bunga ke bunga lain dengan kepakan sayapnya yang indah. Dia tidak akan berhenti di suatu tempat dengan lama, karena jika dia seperti itu, tangan - tangan nakal manusia seringkali merusak sayapnya."
Bisakah kau tetap tinggal di sini, walau sekedar memberi sapa?

Selasa, 23 Juli 2013

Sakit Sebenarnya

Seharusnya hari ini menjadi sangat bahagia. Tapi benar kata orang, jika kamu terlalu bahagia, maka kesedihan akan muncul setelah itu..
Sakit sebenarnya. Sakit. Tapi aku juga tak berhak mengumbar penyebab rasa sakit tersebut.